Mbola So
(Terima kasih)
Dalam
percakapan sehari-hari diantara orang Palue kita sering mendengar kata Mbola so diucapkan, baik berada di Pulau
Palue maupun berada di luar pulau Palue. Orang Palue adalah salah satu etnis
dari enam etnis penduduk di Kabupaten Sikka. Mereka bertempat tinggal di Pulau
Palue dan sebagian dari mereka berada dalam jumlah kecil tersebar di pesisir
utara pulau Flores. Orang Palue memiliki Bahasa, Adat dan Budaya sendiri
berbeda dari masyarakat pulau Flores umumnya. Orang Palue yang mengerti dan
memahami adat dan budayanya pasti dapat berbahasa Palue dengan baik dan benar
tanpa merasa malu menyatakan diri sebagai orang Palue.
Mbola so adalah sebuah kata yang selalu diucapkan
oleh setiap orang Palue sebagai ungkapan rasa terima kasih atas rejeki yang
diperoleh, pemberian, pertolongan, ucapan dan atau mendapat kunjungan dari
orang lain termasuk berbagai peristiwa yang membawa seseorang untuk
mengungkapkan perasaannya. Misalnya ada orang memberikan sesuatu kepada saya,
mengunjungi saya, menyampaikan ucapan selamat, menolong saya, atau saya
memperoleh hasil dari sebuah pekerjaan, perjuangan, atau peristiwa apa saja, maka
saya dengan tulus hati akan mengucapkan kata “Mbola So” (terima kasih) atau “Mbola
so so” (terima kasih banyak) kepada orang yang telah memberikan perhatian,
membantu atau kepada Tuhan pencipta semesta alam yang telah menganugerahkan
rejeki berlimpah kepada saya. Pernyataan terima kasih ini selain diucapkan
dalam kata mbola so (so) juga
diwujudkan dalam ritus adat orang Palue bila itu menyangkut kepentingan banyak
orang.
Berhubungan
dengan makna kata Mbola so tersebut
di atas, maka orang Palue pada dasarnya hidup menyesuaikan diri dengan kondisi
alam Palue yang keras dan tandus, mereka adalah manusia pekerja keras dan ulet,
tidak pernah menuntut agar orang lain memenuhi kebutuhannya, tidak pernah pasrah
pada keadaan alam dan pemberian alam, dan akan selalu bersyukur kepada Tuhan
dan leluhurnya melalui sebuah kepercayaan yang secara turun temurun terus dipelihara
dan dilaksanakan, yang dikenal dengan aliran kepercayaan “Era Wula Watu Thana”. Untuk semua kemurahan dan berkat yang
diterima atau dialami, orang Palue akan menyatakan rasa syukurnya melalui
berbagai ritual adat, salah satu diantaranya adalah melalui Upacara Adat “Pathi Kharaphau”.
Upacara
adat “Pathi Kharaphau” adalah sebuah
ritual adat yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali sebagai acara puncak
penyampaian terima kasih dan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diterima
oleh masyarakat adat dimana upacara tersebut dilaksanakan. Inilah cara orang
Palue menyatakan Terima kasihnya kepada Pencipta Alam Semesta dan kepada para
Leluhurnya yang telah memberikan berbagai rejeki hidup, kasih sayang dan
kemurahannya kepada orang Palue. Upacara ini dilaksanakan di beberapa
desa/dusun yaitu di Nitung, Cua, Koa, Cawalo, Lei, Tomu dan Ladolaka dengan selang
waktu yang berbeda antara desa/dusun, tergantung pada penetapan waktu oleh
masing2 Lakimosa (Kepala Adat).
Bagi
anda yang berminat untuk mengikuti Upacara Adat “Pathi Kharaphau” sebagai ungkapan syukur dan terima kasih “Mbola So” di pulau Palue dapat menanyakan informasi tersebut kepada
Camat Palue atau kepala desa atau juga berhubungan langsung dengan
Lakimosa/masyarakat adat setempat untuk mengetahui kapan ritus adat tersebut
dilaksanakan.
Kiranya
tulisan sederhana ini dapat menambah wawasan dan kekayaan pengetahuan akan
beragam etnis, bahasa dan budaya di Nusantara tercinta ini sebagai kata ungkapan
Terima kasih.
Maumere,
6 Nopember 2011
Wera
Damianus
Orang
Palue.